Yang pasti ini bukan hendak meniru DPR Indonesia. Parlemen Kenya dihujani kritik karena melengkapi gedungnya dengan furnitur mewah. Sebanyak 350 kursi baru dibeli dengan harga fantastis.
Sebagaimana dilaporkan BBC, Selasa (7/8/2012), pengadaan 350 kursi-kursi baru itu menghabiskan dana yang sangat fantastis karena harga satu kursi mencapai US$3.000 atau sekitar Rp28,3 juta, sedikit lebih mahal sedikit dibandingkan kursi yang untuk ruang sidang Badan Anggaran di DPR Indonesia.
Kursi buatan Narapidana itu masih mendingan dibandingkan dengan rencana semula yang diimpor dengan harga US$5.000 per kursi atau sekitar Rp47,3 juta. Harga ini dinilai kemahalan hingga kemudian dibatalkan oleh parlemen.
Pengadaan kursi yang dilapisi kulit berwana merah mirip tempat duduk pemain dan ofisial klub sepakbola Manchester United di stadion Old Trafford itu merupakan bagian dari renovasi gedung yang memakan total biaya US$12 miliar (sekitar Rp113,5 triliun)
=EF=BF=BDRenovasi ini akan menghasilkan kinerja yang baik bagi parlemen,=EF=BF=BD ujar Juru Bicara Parlemen Kenya Kenneth Marende kepada BBC.
Selain kursi, gedung parlemen ini juga dilengkapi alat elektronik untuk pemungutan suara bila parlemen harus melakukan voting. =EF=BF=BDDengan cara ini parlemen akan lebih independen. Jika harus voting, anggota parlemen cukup ambil keputusan lalu tekan tombol.=EF=BF=BD
Ironisnya, saat alat-alat itu dipakai, banyak anggota parlemen yang masih gagap teknologi. Sehingga, alat itu tidak bisa maksimal digunakan. =EF=BF=BDIni hanya masalah teknologi. Nanti juga terbiasa,=EF=BF=BD kata seorang anggota parlemen berkilah.
Kursi parlemen Kenya ini merupakan yang termahal di negara-negara Persemakmuran. Tentu saja, kritikan langsung mengalir. Kritikan sudah terdengar sejak renovasi ini dimulai. Akibatnya renovasi yang dilakukan sejak 2010 itu molor.
Anggota parlemen di komite investasi publik, John Mbadi, mengkritik pengadaan kursi mewah itu. =EF=BF=BDKami tidak habis pikir, bagaimana anggota parlemen bisa duduk di kursi seharga US$5.000 padahal biaya satu kursi itu bisa untuk membangun satu rumah sederhana. Ini benar-benar menggelikan,=EF=BF=BD ujarnya.
Hal ini pernah terjadi di Indonesia, ketika ruang sidang Badan Anggaran DPR dilengkap kursi mahal seharga Rp24 juta satu buah. Renovasi satu ruang sidang menghabiskan biaya hingga Rp20 miliar. Kritikan juga mengalir deras hingga akhirnya barang-barang mewah itupun diganti dengan yang lebih murah. [tjs]
Sumber / Source