Selain berolahraga, hidup sehat juga dapat diartikan dengan memilih asupan makanan yang benar-benar menyehatkan. Namun seiring perkembangan jaman, makanan yang sehat bisa jadi justru membahayakan. Pasalnya tidak jarang proses produksi atau pembuatannya menggunakan bahan-bahan yang membahayakan. Alhasil, tentu saja berpotensi mengganggu kesehatan sekaligus lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari karena proses produksinya yang diklaim membahayakan.
1. Tomat Dalam Kemasan Kaleng
Hindari tomat dalam kemasan kaleng.
Meski tomat diketahui sangat menyehatkan, namun ada baiknya Anda menghindarinya jika sudah berada dalam kemasan kaleng. Pakar endokrinolog, Frederick vom Saal, dari University of Missouri, menyebut bahwa lapisan resin pada kemasan kaleng timah tomat mengandung zat bisphenol-A, yakni zat estrogen buatan yang selama ini dikenal menjadi penyebab masalah kesuburan, penyakit jantung, diabetes dan obesitas.
Nah jika Anda berniat ingin membeli tomat dalam kemasan, pilihlah makanan tomat yang dikemas dalam botol.
2. Daging Sapi Yang Pakannya Dari Jagung.
Pilih daging sapi yang pakannya dari rumput, bukan jagung.
Pada hakikatnya, pakanan sapi adalah rumput, bukan biji-bijian. Namun kini tidak sedikit petani yang memberikan jagung dan kacang kedelai sebagai bahan pakan utama. Hal tersebut dipilih karena dapat membuat sapi ternak lebih cepat gemuk. Padahal, kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan rumput.
Karena itu, ada baiknya Anda kini lebih bijaksana dan berhati-hati saat hendak membeli daging di supermarket atau tempat belanja. Biasanya sapi yang diberi pakan rumput memiliki label khusus dengan harga yang cenderung lebih mahal.
3. Jagung Popcorn Instan dari Microwave
Jagung popcorn instan.
Tidak hanya mie, jagung popcorn pun kini banyak yang tersedia dengan label instant. Biasanya jagung tersebut dibungkus dalam kantung khusus sebelum akhirnya dipanggang dalam microwave saat dibeli. Namun sayangnya, jagung popcorn tersebut ternyata dianggap tidak menyehatkan oleh ilmuwan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari UCLA menemukan bahwa lapisan kantong yang digunakan mengandung bahan kimia berbahya yang dinamakan perfluorooctanoic acid (PFOA). Dan jika dipanaskan menggunakan oven atau microwave zat tersebut akan menguap dan berpindah ke jagung popcorn yang Anda makan.
Dengan adanya fakta ini, maka pilihlah jagung popcorn yang dimasak secara tradisional. Hindari jagung popcorn dalam kemasan.
4. Kentang Non-organik.
Kentang non-organik dapat menyebabkan penyakit berbahaya.
Masalah yang ada pada kentang non-organik lebih terletak kepada proses penanaman dan panennya yang menyerap berbagai zat kimia, mulai dari herbisida, pestisida hingga fungisida.
Saat musim tanam, petani biasanya menyemprotkan fungsida dan kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan zat herbisida untuk membunuh tanaman pengganggu sebelum dipanen. Setelah dipanen, kentang non-organik juga diberikan zat kimia agar tidak cepat berjamur.
Jika memang memungkinkan, tinggalkan kentan non-organik dan beralihlah ke kentang organik.
5. Susu Yang Diproduksi Dengan Hormon Buatan
Susu bebas kandungan rBST.
Tidak jarang produsen susu saat ini menggunakan kombinasi suntukan hormon bovine, yang juga dikenal dengan istilah rBGH atau rBST) untuk meningkatkan produksi susu dari ternak mereka.
Namun celakanya, zat tersebut justru meningkatkan pertumbuhan infeksi udder (ambing) dan pus (nanah) dalam susu.
Jika sudah begitu, dalam jangka waktu yang panjang hal tersebut akan meningkatkan hormon yang disebut IGF-1 dalam susu. Dan menurut pakar sekaligus enggiat kampanye anti penyakit kanker, Rick North, kandungan IGF-1 yang tinggi beresiko menimbulkan penyakit kanker mulai dari kanker payudara, kanker prostat dan kanker usus besar.
Solusinya, cobalah periksa label kemasan, apakah produk susu tersebut bebas dari zat rBGH atau rBST. Jika tidak ada, maka produk susu yang dijual tidak diproduksi menggunakan hormon buatan.
6. Apel Non-organik.
Pilih apel organik karena bebas kandungan pestisida dan zat kimia lainnya.
Selain kandungan zat lilin yang biasanya digunakan agar Apel tidak cepat rusak, Apel non-organik juga ternyata memiliki bahaya lain. Mark Kastel, co-director Cornucopia Institute, mengatakan bahwa dibandingkan jenis buah lainnya, Apel disebut sebagai buah yang paling banyak mengandung zat kimia. Pasalnya Apel tidak memiliki kemampuan untuk melawan hama. Dengan begitu, penggunaan semprotan zat kimia anti hama harus sering dilakukan oleh para petani.
Memang banyak zat anti pestisida yang diklaim aman untuk kesehatan, namun Kastel menyarankan untuk menghindari makanan yang jelas-jelas mengandung zat pestisida cukup tinggi, karena bisa menyebabkan penyakit kanker hingga parkinson.
Maka dari itu, pilihlah Apel yang ditanam secara organik. Namun jika memang Anda tidak memiliki dana yang cukup, pastikan untuk mencucinya dan mengupasnya hingga bersih.
=c.news&idn=6429
Sumber / Source
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang harus dihindari karena proses produksinya yang diklaim membahayakan.
1. Tomat Dalam Kemasan Kaleng
Hindari tomat dalam kemasan kaleng.
Meski tomat diketahui sangat menyehatkan, namun ada baiknya Anda menghindarinya jika sudah berada dalam kemasan kaleng. Pakar endokrinolog, Frederick vom Saal, dari University of Missouri, menyebut bahwa lapisan resin pada kemasan kaleng timah tomat mengandung zat bisphenol-A, yakni zat estrogen buatan yang selama ini dikenal menjadi penyebab masalah kesuburan, penyakit jantung, diabetes dan obesitas.
Nah jika Anda berniat ingin membeli tomat dalam kemasan, pilihlah makanan tomat yang dikemas dalam botol.
2. Daging Sapi Yang Pakannya Dari Jagung.
Pilih daging sapi yang pakannya dari rumput, bukan jagung.
Pada hakikatnya, pakanan sapi adalah rumput, bukan biji-bijian. Namun kini tidak sedikit petani yang memberikan jagung dan kacang kedelai sebagai bahan pakan utama. Hal tersebut dipilih karena dapat membuat sapi ternak lebih cepat gemuk. Padahal, kandungan nutrisi yang terdapat pada pakan tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan rumput.
Karena itu, ada baiknya Anda kini lebih bijaksana dan berhati-hati saat hendak membeli daging di supermarket atau tempat belanja. Biasanya sapi yang diberi pakan rumput memiliki label khusus dengan harga yang cenderung lebih mahal.
3. Jagung Popcorn Instan dari Microwave
Jagung popcorn instan.
Tidak hanya mie, jagung popcorn pun kini banyak yang tersedia dengan label instant. Biasanya jagung tersebut dibungkus dalam kantung khusus sebelum akhirnya dipanggang dalam microwave saat dibeli. Namun sayangnya, jagung popcorn tersebut ternyata dianggap tidak menyehatkan oleh ilmuwan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari UCLA menemukan bahwa lapisan kantong yang digunakan mengandung bahan kimia berbahya yang dinamakan perfluorooctanoic acid (PFOA). Dan jika dipanaskan menggunakan oven atau microwave zat tersebut akan menguap dan berpindah ke jagung popcorn yang Anda makan.
Dengan adanya fakta ini, maka pilihlah jagung popcorn yang dimasak secara tradisional. Hindari jagung popcorn dalam kemasan.
4. Kentang Non-organik.
Kentang non-organik dapat menyebabkan penyakit berbahaya.
Masalah yang ada pada kentang non-organik lebih terletak kepada proses penanaman dan panennya yang menyerap berbagai zat kimia, mulai dari herbisida, pestisida hingga fungisida.
Saat musim tanam, petani biasanya menyemprotkan fungsida dan kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan zat herbisida untuk membunuh tanaman pengganggu sebelum dipanen. Setelah dipanen, kentang non-organik juga diberikan zat kimia agar tidak cepat berjamur.
Jika memang memungkinkan, tinggalkan kentan non-organik dan beralihlah ke kentang organik.
5. Susu Yang Diproduksi Dengan Hormon Buatan
Susu bebas kandungan rBST.
Tidak jarang produsen susu saat ini menggunakan kombinasi suntukan hormon bovine, yang juga dikenal dengan istilah rBGH atau rBST) untuk meningkatkan produksi susu dari ternak mereka.
Namun celakanya, zat tersebut justru meningkatkan pertumbuhan infeksi udder (ambing) dan pus (nanah) dalam susu.
Jika sudah begitu, dalam jangka waktu yang panjang hal tersebut akan meningkatkan hormon yang disebut IGF-1 dalam susu. Dan menurut pakar sekaligus enggiat kampanye anti penyakit kanker, Rick North, kandungan IGF-1 yang tinggi beresiko menimbulkan penyakit kanker mulai dari kanker payudara, kanker prostat dan kanker usus besar.
Solusinya, cobalah periksa label kemasan, apakah produk susu tersebut bebas dari zat rBGH atau rBST. Jika tidak ada, maka produk susu yang dijual tidak diproduksi menggunakan hormon buatan.
6. Apel Non-organik.
Pilih apel organik karena bebas kandungan pestisida dan zat kimia lainnya.
Selain kandungan zat lilin yang biasanya digunakan agar Apel tidak cepat rusak, Apel non-organik juga ternyata memiliki bahaya lain. Mark Kastel, co-director Cornucopia Institute, mengatakan bahwa dibandingkan jenis buah lainnya, Apel disebut sebagai buah yang paling banyak mengandung zat kimia. Pasalnya Apel tidak memiliki kemampuan untuk melawan hama. Dengan begitu, penggunaan semprotan zat kimia anti hama harus sering dilakukan oleh para petani.
Memang banyak zat anti pestisida yang diklaim aman untuk kesehatan, namun Kastel menyarankan untuk menghindari makanan yang jelas-jelas mengandung zat pestisida cukup tinggi, karena bisa menyebabkan penyakit kanker hingga parkinson.
Maka dari itu, pilihlah Apel yang ditanam secara organik. Namun jika memang Anda tidak memiliki dana yang cukup, pastikan untuk mencucinya dan mengupasnya hingga bersih.
=c.news&idn=6429
Sumber / Source