Dalam kaca mata fisikawan, kucing jauh lebih baik daripada anjing, setidaknya dalam hal minum. Hewan itu memiliki keseimbangan yang sempurna.
Saat seekor kucing menjilati mangkok susu hal ini juga terkait dengan keseimbangan gravitasi dan kelembaman. Tidak seperti anjing yang menggunakan lidah untuk meraup air ke dalam mulut, kucing menggunakan ujung lidah untuk menarik air ke atas kemudian menutup rahang sebelum gravitasi membuat air kembali turun.
Metode ini mengharuskan kucing bergerak dengan kecepatan yang tepat untuk menyeimbangkan gaya kelembaman yang membuat air bergerak ke atas dengan gaya gravitasi yang menarik air kembali turun.
"Bagian paling menarik adalah kucing tampaknya tahu seberapa cepat mereka harus menghisap air tersebut," ujar peneliti Roman Stocker, profesor teknik sipil dan lingkungan di Institute of Technology, seperti dikutip dari Yahoo News.
Dengan melakukannya di saat yang tepat maka kucing mendapatkan keuntungan yang optimal dari keseimbangan kelembaman dan gravitasi.
Stocker dan rekannya melaporkan studi ini di jurnal Science pada 11 November.
Hal pertama yang diperhatikan peneliti adalah perbedaan kucing dan anjing saat minum. Kedua hewan tersebut memang memperpanjang lidah dan meringkuk untuk mendekatkan dagu saat minum.
Namun, anjing menggunakan lidah yang dibuat seperti sendok untuk meraup air ke mulut. Di sisi lain, kucing hanya menyentuhkan permukaan atas lidah mereka ke air.
Begitu kucing menyentuhkan lidah ke permukaan, ia akan menarik lidah sebelum air tersebut jatuh. Mereka biasa melakukan ini empat kali per detik.
Proses kelembaman pada dasarnya merupakan gerakan menarik air ke atas. Pada saat yang sama, gravitasi juga membuat air kembali turun.
Karenanya, kucing harus menutup rahang pada saat yang tepat untuk menangkap cairan sebelum jatuh.
Sumber / Source