Setiap kali kita memperingati hari perdamaian internasional (18 September), selalu muncul pertanyaan mengapa permasalahan internasional itu sulit diredam? Sudah bukan rahasia lagi, PBB sudah berusaha menyelesaikan berbagai masalah internasional tersebut. Namun kenyataannya, Setiap penyelesaian PBB selalu jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan catatan sejarah, PBB memang belum mampu sepenuhnya menegakkan perdamaian di dunia.
Pada saat ini, banyak penguasa direpotkan oleh aktivitas teroris, bandit, mafia dan premanisme yang terus merajalela. Di satu sisi banyak penguasa yang menindas rakyatnya sendiri, sedang negara yang kuat terus membayangi negara - negara yang lemah. Di sisi lain, ada berbagai macam krisis yang sulit diatasi dan juga karena secara nyata atau diam - diam masih ada perlombaan kekuatan atau berusaha membuat persenjataan yang dahsyat. Persenjataan yang mampu menghancurkan peradaban dunia dan umat manusia dalam waktu singkat, apabila terjadi perang nuklir.
Krisis yang dihadapi dunia dan umat manusia sekarang ini sangat bermacam - macam dan kompleks. Terlalu banyak disebutkan satu persatu. Untuk sekedar contoh antara lain: krisis ekonomi, energi, politik, militer, terorisme dan krisis moral. Krisis moral yang sangat mengancam manusia sekarang ini antara lain: bahaya narkotika, bahaya k3m3suman, krisis keluarga, yang sangat membahayakan generasi sekarang dan terlebih generasi yang akan datang.
Dari waktu ke waktu selalu saja ada peperangan di beberapa tempat di muka bumi ini. Tetapi pemecahan masalah - masalah yang menyangkut perdamaian dunia belum tercapai secara abadi dan fundamental. Seringkali kekuatan yang satu, dikritik, ditentang, dihancurkan dengan susah payah, hanya untuk munculnya kembali kekuatan yang lain, yang tidak selalu lebih baik dari kekuatan semula. Sementara korban - korban telah berjatuhan, dendam dan kebencian sudah diinjeksikan pada pihak - pihak yang kalah, untuk satu waktu muncul kembali dalam bentuk kekuatan baru yang akan membalas dendam dan membenci pula.
Manusia hanya hidup diatas emosi dan prasangka satu sama lain dan semua pihak merasa perlu untuk tetap waspada dan menjaga diri, dan untuk itu mereka menyusun kekuatan, membuat persenjataan - persenjataan baru, yang makin lama makin dahsyat. Peningkatan persenjataan yang jauh lebih banyak memakan dana - dana, dibanding dengan dana - dana yang dipergunakan untuk betul - betul mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan umat manusia. Sementara itu, pihak - pihak yang telah mempunyai kekuatan besar, dalam bentuk persenjataan, ekonomi, politik, toh tidak dapat mencapai kedamaian dari apa yang dicapai itu, tetapi juga semakin merasa khawatir karena dibayangi oleh kekuatannya sendiri.
Sumber / Source
Pada saat ini, banyak penguasa direpotkan oleh aktivitas teroris, bandit, mafia dan premanisme yang terus merajalela. Di satu sisi banyak penguasa yang menindas rakyatnya sendiri, sedang negara yang kuat terus membayangi negara - negara yang lemah. Di sisi lain, ada berbagai macam krisis yang sulit diatasi dan juga karena secara nyata atau diam - diam masih ada perlombaan kekuatan atau berusaha membuat persenjataan yang dahsyat. Persenjataan yang mampu menghancurkan peradaban dunia dan umat manusia dalam waktu singkat, apabila terjadi perang nuklir.
Krisis yang dihadapi dunia dan umat manusia sekarang ini sangat bermacam - macam dan kompleks. Terlalu banyak disebutkan satu persatu. Untuk sekedar contoh antara lain: krisis ekonomi, energi, politik, militer, terorisme dan krisis moral. Krisis moral yang sangat mengancam manusia sekarang ini antara lain: bahaya narkotika, bahaya k3m3suman, krisis keluarga, yang sangat membahayakan generasi sekarang dan terlebih generasi yang akan datang.
Dari waktu ke waktu selalu saja ada peperangan di beberapa tempat di muka bumi ini. Tetapi pemecahan masalah - masalah yang menyangkut perdamaian dunia belum tercapai secara abadi dan fundamental. Seringkali kekuatan yang satu, dikritik, ditentang, dihancurkan dengan susah payah, hanya untuk munculnya kembali kekuatan yang lain, yang tidak selalu lebih baik dari kekuatan semula. Sementara korban - korban telah berjatuhan, dendam dan kebencian sudah diinjeksikan pada pihak - pihak yang kalah, untuk satu waktu muncul kembali dalam bentuk kekuatan baru yang akan membalas dendam dan membenci pula.
Manusia hanya hidup diatas emosi dan prasangka satu sama lain dan semua pihak merasa perlu untuk tetap waspada dan menjaga diri, dan untuk itu mereka menyusun kekuatan, membuat persenjataan - persenjataan baru, yang makin lama makin dahsyat. Peningkatan persenjataan yang jauh lebih banyak memakan dana - dana, dibanding dengan dana - dana yang dipergunakan untuk betul - betul mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan umat manusia. Sementara itu, pihak - pihak yang telah mempunyai kekuatan besar, dalam bentuk persenjataan, ekonomi, politik, toh tidak dapat mencapai kedamaian dari apa yang dicapai itu, tetapi juga semakin merasa khawatir karena dibayangi oleh kekuatannya sendiri.
Sumber / Source