Masakan tanpa bawang putih seperti kurang sedap dan wangi. Dibalik kegunaannya di dapur, bumbu masak yang satu ini juga membantu Anda terlindung dari bahaya keracunan.
Para peneliti dari Washington State University, Amerika, menemukan bahwa kandungan dalam bawang putih atau dikenal sebagai sulfida dialil ternyata 100 kali lebih kuat dari antibiotik populer untuk memerangi salah satu penyebab utama keracunan makanan.
Senyawa sulfida dialil ini mampu menembus sebuah lapisan pelindung yang digunakan oleh bakteri, sehingga membuat bakteri tersebut sulit untuk membuat tubuh menjadi keracunan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam journal of Antimicrobial Chemotherapy ini menemukan bahwa sulfida dialil ini juga lebih cepat membasmi bakteri pemicu keracunan makanan, seperti Campylobacter.
Barbara Rasco, seorang profesor dari Washington State University, Amerika, mengatakan bahwa sulfida dalil bisa diterapkan pada makanan kemasan, seperti kentang atau daging potong.
"Ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan strategi pengobatan baru. Campylobacter adalah bakteri penyebab paling umum dari penyakit disebabkan oleh makanan di Amerika dan mungkin di dunia," jelas peneliti Dr Michael Konkel, dari Washington State University di Amerika Serikat dilansir melalui MedicalDaily.com.
Sumber / Source
Para peneliti dari Washington State University, Amerika, menemukan bahwa kandungan dalam bawang putih atau dikenal sebagai sulfida dialil ternyata 100 kali lebih kuat dari antibiotik populer untuk memerangi salah satu penyebab utama keracunan makanan.
Senyawa sulfida dialil ini mampu menembus sebuah lapisan pelindung yang digunakan oleh bakteri, sehingga membuat bakteri tersebut sulit untuk membuat tubuh menjadi keracunan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam journal of Antimicrobial Chemotherapy ini menemukan bahwa sulfida dialil ini juga lebih cepat membasmi bakteri pemicu keracunan makanan, seperti Campylobacter.
Barbara Rasco, seorang profesor dari Washington State University, Amerika, mengatakan bahwa sulfida dalil bisa diterapkan pada makanan kemasan, seperti kentang atau daging potong.
"Ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan strategi pengobatan baru. Campylobacter adalah bakteri penyebab paling umum dari penyakit disebabkan oleh makanan di Amerika dan mungkin di dunia," jelas peneliti Dr Michael Konkel, dari Washington State University di Amerika Serikat dilansir melalui MedicalDaily.com.
Sumber / Source