Saat usianya 5 tahun, Ibnu Sina sudah pandai menghafal Al-Quran! Luar biasa! Sejak kecil, ia memang telah memperlihat sebagai sosok yang cerdas dan jenius.
Semangat belajar dan mencari ilmu pengetahuan adalah salah satu karakter yang terlihat jelas dari ilmuwan bernama lengkap Abu Ali al-Husain bin Abdullah.
Begitu jeniusnya tokoh yang satu ini, sampai-sampai guru di sekolahnya pun meminta pada ayah Ibnu Sina agar ia berhenti dari sekolah dan belajar sendiri secara otodidak.
Gurunya yakin, jika Ibnu Sina punya lebih banyak waktu untuk belajar sendiri, ia akan tumbuh menjadi manusia yang lebih hebat dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Wah, apa yang disarankan guru Ibnu Sina itu pun terbukti! Ia banyak belajar dari berbagai buku tentang matematika, agama, metafisika hingga kedokteran.
Ia sangat menyukai dunia kedokteran. Tidak tanggung-tanggung, ia juga belajar bagaimana cara merawat orang sakit.
Hasilnya? Di usia 16 tahun, ia berhasil menguasai ilmu kedokteran dan mulai praktek sebagai dokter ketika berusia 18 tahun.
Kehebatan Ibnu Sina pun kian terdengar dan dikenal sebagai dokter di Bukhara. Suatu hari, seorang penguasa Dinasti Samaniah, Nuh bin Mansur yang tengah sakit keras mengundangnya ke istana.
Nuh meminta Ibnu Sina untuk mengobatinya. Ia pun berhasil! Akhirnya, Ibnu Sina diangkat menjadi dokter istana. Orang-orang yang datang berobat padanya semakin banyak.
Petinggi negara lain pun berhasil disembuhkan, speerti Ratu Sayyidah, Sultan Majdud dari Rayy, Syamsu Dawla dari Hamdan dan masih banyak lagi.
Karena keahliannya di bidang kedokteran, ia dijuluki Raja Obat.
Sumber / Source