Di sebuah bar seorang pemuda berbadan kecilsedang duduk santai.
Seorang preman lokal mendekati dan langsungmenendangnya keras.
"Ciaaaat!!" Pemuda kecil jatuh tersungkur daribangkunya.
Ketika dia bangun, si preman berkata dengansombong, "Itu tadi taekwondo dari Korea."
Karena takut, pemuda itu tak menanggapi. Dialalu kembali duduk ke bangkunya.
Namun tidak lama kemudian, preman tadi kembalimendekati dan membantingnya.
"Gubrakkk!" Pemuda kecil itu terjerembab. Saatdia bangun, preman berkata lagi, "Itu tadi judo dari Jepang."
Pemuda kecil itu tetap tidak menanggapi.Perlahan-lahan dia kembali duduk.
Tidak lama kemudian, si preman menonjoknya,
"Buggg!"
Pemuda kecil kembali jatuh, lalu si premanberkata, "Itu tadi boxing dari Amerika".
Pemuda kecil menyadari mulutnya mengeluarkandarah. Lalu dia bangun dan tidak kembali ke bangkunya. Perlahan-lahan diakeluar dari bar.
Tidak beberapa lama kemudian pemuda kecil itumasuk ke bar dan menghampiri si preman.
Tanpa berkata apa-apa lagi dia langsungmemukul kepala si preman,
"Bletokkkk!" Si preman langsung jatuh pingsan.
Pemuda kecil ingin memberi penjelasan, tapi sipreman tidak juga siuman. Pemuda kecil menghampiri pemilik bar dan berkata,
"Pak, bila preman ini bangun tolong beritahubahwa yang tadi itu linggis dari gudang."
===========================================================
Kejadian ini bermula ketika secara tak sengajaaku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depanrumah. Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan,cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya. Bahkan saking asiknya,gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jailuntuk mengangkutnya
Karena penasaran, diriku pun bertanya...
"Mas Jason..." (panggil saja demikian, karenadia sering dipanggil Son ama pelanggannya) "Son... mie ayamnya siji maningsooon..., sedang apa kok asik bener di pojokan?" tanyaku.
"Eh mas ganteng... (satu hal yang aku suka dariJason adalah: Orangnya suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..."
WADEZIG!!!
"Weehhh... njenengan fesbukan juga to??" tanyakuheran.
"Ya iyalah mas... hareee geneee ga fesbukan?!?Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pakHermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan diferensiasitermasuk dalam hal pemasaran mas..."
GLEK!! Kalah gw! Gw yang sering naik Kereta kejawa aja gak tau kalo ada yang namanya Hermawan Kereta Jaya.
"Emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran.
"Nih mas aku bacain: Promo Mie Ayam, beli duagratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah kuah, beli empat gratis timbangbadan... takutnya anda obesitas... segera saya tunggu di gang Jengkol, depantengkulak Beras Mpok Hepi. Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati... ampela, ususdan jeroan ayam lainnya..."
GUBRAK!!!
Dua kosong untuk mas Jason...
Gw yang udah lama fesbukan aja gak bisa bikinstatus se-atraktif dia.
Tapi ada yang aneh pas kulirik ke henpon yangdia pake, aku kira henponnya blekberi atau minimal nokia seri baru yang udabisa pake internetan. Selidik punya selidik, ternyataa... henponnya lawas binjadul... HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antenaluar kayak radio AM.
"Mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henponsederhana gitu? (bahasa halusnya henpon lawas) Gimana caranya??"
"Owwh... gampang mas, saya tinggal nulisstatusnya lewat SMS lalu kirim ke Tri?" jawab dia datar.
"Ohh... mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratisinternetan itu?"
"Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya TriAmbarwati... Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagainWarnet 24 Jam! Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yanggantiin status saya, lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet.Paling sebagai balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali... murah to..."
Mendadak kepalaku pusing...
Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligushipotermia tingkat tiga, aku limbung mendengar jawaban spektakuler dari masJason...
BRUK!!
"Lho mas... mas... jadi beli mie ayam ndak...kepriben iki?"
MAU UPDATE STATUS GRATIS?
PAKE TRI!
MAU???
Sumber / Source