Manusia adalah gudangnya salah dan lupa. Salahtiganya adalah:
- Menganggap apa yang baik bagi dirinya pastibaik juga bagi orang lain, dan yang tidak baik bagi dirinya pasti tidak baikjuga bagi orang lain. Biasanya anggapan seperti ini tidaklah salah, tapiternyata dalam beberapa kasus bisa menjadi fatal akibatnya. Contoh yang umum:selai kacang. Selai kacang termasuk makanan yang sangat populer untuk temanmakan roti. Tetapi kabarnya ada orang yang alergi terhadap kacang, begitualerginya hingga bisa fatal akibatnya kalau sampai tertelan selai kacang.Anggapan seperti ini juga menjadi problem klasik antara generasi tua dangenerasi muda, antara orang tua dan anak-anaknya, inspirasi yang takhabis-habisnya buat sinetron. Apalagi jika anggapan seperti inimenyangkut-nyangkut urusan agama.......parah abiss...
- Suka mengkritik orang lain, tapi tidak sukadikritik. Suka nyerang orang lain, tapi nggak suka diserang. Suka ngatain oranglain "suka ngritik, tapi nggak mau dikritik", persis seperti tulisan ini. Sukamengintrospeksi orang lain, tapi susah mengintrospeksi diri sendiri. Terutamajika sudah merasa paling. Paling pinter, paling berpengalaman, paling bener,paling tua, paling senior, paling beragama, paling keren, dan paling-palinglainnya. Semakin paling, orang akan semakin narsis, dan semakin tidakrealistis.
- Hanya mau mendengar apa yang ingin didengar.Kalau sudah begini, maka diskusi yang seharusnya menjadi sarana untukmengembangkan diri sendiri dengan memetik manfaat-manfaatnya, berubah menjadiajang mencari benar-salah yang pasti nggak ada ujungnya, dan kalau sudah emosiberubah lagi menjadi ajang mencari menang-kalah, dan ujung-ujungnya akan ngawurmenjadi ajang debat kusir. Padahal kebenaran pasti tidak takut untuk diadu,jadi kenapa mesti emosi?
Lain kali disambung lagi... :-)
Sumber / Source