- Kotak hitam (black box) pesawat Sukhoi Superjet-100 yang jatuh di Gunung Salak telah ditemukan oleh tim Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Benda yang diharap bisa mengungkap penyebab kecelakaan itu berada di dasar jurang sedalam 500 meter.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi mengatakan, kotak hitam yang selama ini menjadi salah satu fokus pencarian belum diangkat, apalagi dibawa. "Black box belum dibawa, namun memang lokasinya sudah diketahui," kata Tatang di Landasan Heli Cijeruk, Pasir Pogor, Senin 14 Mei 2012.
Bukan perkara gampang mengangkat kotak hitam itu. Tatang mengatakan, lokasi di mana benda itu berada sulit di jangkau. "Medannya tebing, pesawatnya dalam posisi yang goyang itu harus diperhitungkan dengan baik," katanya.
Dikonfirmasi mengenai kotak hitam yang katanya telah ditemukan oleh Kopasus dan diserahkan kepada KNKT, Tatang membantahnya."Sampai saat ini kamu belum terima itu," katanya.
Sebelumnya, Koordinator Pos Cimelati, Soma Suparsa, menyatakan Kopassus menemukan kotak hitam itu di dalam jurang sedalam 500 meter, di bawah tebing yang ditabrak pesawat pada pukul 15.00, Minggu 13 Mei 2012.
Kotak hitam, yang sejatinya berwarna jingga atau oranye adalah perangkat yang merekam data penerbangan (flight data recorder) dan suara dalam kokpit saat pesawat diterbangkan.
Fungsi dari kotak hitam adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC). Serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.
Penemuan kotak hitam SSJ-100 diharapkan bisa menguak penyebab kecelakaan, khususnya terkait mengapa pilot minta izin turun dari ketinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Sekaligus mengakhiri spekulasi yang beredar soal penyebab kecelakaan pesawat: apakah karena faktor manusia, alam, atau teknis pesawat.
Sumber / Source