Tim SAR menghadapi kendala medan berat dan cuaca buruk selama proses evakuasi penumpang Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Puncak I Gunung Salak. Rusia pun segera membantu proses evakuasi tersebut.
Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport di Indonesia, Vadim Varaksin mengatakan sore ini, dua tim SAR dari Rusia akan datang ke Indonesia. "Untuk membantu evakuasi," kata Varaksin usai acara Penandatanganan Kontrak Tank BMP - 3F di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Semalam, satu tim investigasi Rusia sudah tiba lebih dulu. Tim ini sendiri terdiri dari pakar-pakar dari Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia, Komite Aviasi Antarnegara, perusahaan JSC "United Aircraft Corporation," dan SCA "Sukhoi Civil Aircrafts."
Rusia berharap tim ini meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam mengungkap penyebab kecelakaan pesawat yang sedianya sedang menggelar demonstrasi.
Sementara, Kepala Badan Sarana Pertahanan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo menyampaikan belasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di tebing Puncak I Gunung Salak. "Khususnya kepada pemerintah Rusia dan seluruh anggota keluarga dari awak pesawat."
Ia mengatakan saat ini Basarnas dibantu masyarakat sekitar Gunung Salak sedang melakukan usaha untuk mengevakuasi korban pesawat.
Kecelakaan Sukhoi itu, imbuhnya, tidak merusak hubungan baik Indonesia-Rusia. Justru, kerja sama dua negara meningkat dan menjadikan musibah itu sebagai pembelajaran. "Agar kejadian yang sama tidak terulang," kata dia.