Wanitasering berasumsi tentang pasangannya. Asumsi-asumsi tersebut jika tidak benar bisa membawa kerugian untuk Anda. Termasuk asumsi mengenai urusan seks.
Berikut ini beberapa asumsi seks tentang pria yang bisa membuat
wanita
sulit mendapat orgasme, seperti dipaparkan Web MD:
Asusmsi 1: Pria yang Harus Inisiatif Duluan
Dalam urusan seks, memang ada beberapa hal yang dianggap tabu oleh
wanita
. Misalnya saja, wanita merasa tidak sepatutnya berinisiatif mengajak pasangan bercinta. Wanita malu dianggap terlalu agresif.
Menurut Les Parrot, profesor psikologi di Seattle Pacific University dan penulis buku "Crazy Good Sex, justru kurang atau malah tidak berinisiatif dalam urusan seks adalah kesalahan terbesar yang dilakukan wanita.
"Kebanyakan pria merasa mereka terus lah yang selalu berinisiatif dan ini menimbulkan ketidakseimbangan dalam hubungan," ujarnya. Pada dasarnya pria pun sebenarnya juga ingin ingin dirayu atau dibujuk untuk bercinta oleh pasangannya.
Dr. Ruth Westheimer, terapis psikoseksual yang juga profesor di New York University menambahkan, pemikiran soal wanita yang kurang tertarik pada seks juga bisa membuat kehidupan seksual pasangan tidak memuaskan. "Pria kerap berpikir wanita kurang tertarik pada aktivitas seksual. Aku merasa itu tidak bisa dikatakan lagi sekarang. Menurutku, dalam urusan seks, wanita sama tertariknya seperti pria," jelasnya.
Asumsi 2: Pria Peduli Pada Penampilan Pasangannya
Memikirkan bagaimana penampilan Anda saat bercinta bisa membuat wanita tidak menikmati aktivitas seks yang sedang dilakukan. Hal itu pun bisa merusak kesempatan wanita meraih orgasmenya.
"Jangan pikirkan tentang lemak pada perut atau riasan pada wajah Anda," ujar Dr. Ruth. "Nikmati saja apa yang diberikan oleh pasangan. Anda harus rileks mendapatkan orgasme," tuturnya lagi.
"Pria ingin istri mereka membebaskan dirinya saat bercinta, dan hal ini tidak akan mungkin jika istrinya cemas akan penampilan fisiknya," tambah Les Parrot, profesor psikologi di universitas Seattle Pacific, seraya menekankan agar wanita lebih percaya diri.
Sementara menurut seorang antropolog yang juga penulis buku "Why Him, Why Her", Dr Helen Fisher, pria tidak memperhatikan setengah dari apa yang dikhawatirkan wanita. "Sangat luar biasa sebenarnya karena saat Anda merasa antusias, bersemangat dan bergairah, pria tidak akan memperhatikannya (kekurangan pada tubuh wanita)," jelasnya.
Fisher menambahkan ada penjelasan ilmiah soal kenapa pria tidak terlalu memperhatikan kekurangan pada tubuh wanita. Menurut teori Darwin, pria secara tidak sadar lebih tertarik melihat wanita yang bisa melahirkan bayi. Sejak jutaan tahun lalu, pria yang tertarik pada wanita subur dan bisa memiliki banyak anak serta berumur panjang. Sedangkan pria yang tidak tertarik pada wanita subur, umurnya lebih pendek.
Meski pada saat ini teori di atas tidak bisa dipakai, namun mekanisme tersebut masih berlaku. "Pria lebih tertarik pada wanita yang sehat, muda dan subur. Jadi ketimbang mengkhawatirkan bentuk pinggul dan panggul, wanita sebaiknya mengkwatirkan tingkat energi, antuasiasme dan ketertarikan mereka pada pria," saran Fisher.
Asumsi 3: Seks Itu Hal Biasa Bagi Pria
Menurut Westheimer, pemikiran kuno kalau wanita tidak tertarik pada seks atau bagi pria seks adalah hal biasa, perlu diubah. "Untuk beberapa pria, seks itu merupakan aktivitas yang penting," jelasnya.
Parrott menambahkan, cukup banyak penelitian yang mengungkapkan baik pria dan wanita sama-sama merasa keintiman seksual dalam sebuah hubungan pernikahan, bisa membuat mereka lebih bahagia. "Banyak penelitian yang dengan jelas membuktikan pasangan yang punya kualitas kehidupan seks terbaik adalah pasangan menikah," tuturnya.
Asumsi 4: Pria Selalu Siap untuk Seks
Tekanan hidup seperti urusan kerja dan tagihan, bisa membuat libido pria menurun. Hal itu tidak disadari cukup banyak wanita. Wanita merasa pria seharusnya selalu siap untuk bercinta. Sehingga saat si pria menolak atau merasa tidak tertarik pada seks, si wanita bisa sangat sedih atau marah.
"Wanita sadar kalau mereka sendiri juga tidak terus-menerus merasa tertarik pada seks, tapi tetap mencintai pasangannya. Namun saat pria melakukan hal serupa, wanita akan berpikir, si pria tidak mencintainya. Padahal ini tidak benar, si pria hanya sedang tidak ingin bercinta," urai Fisher.
Berikut ini beberapa asumsi seks tentang pria yang bisa membuat
wanita
sulit mendapat orgasme, seperti dipaparkan Web MD:
Asusmsi 1: Pria yang Harus Inisiatif Duluan
Dalam urusan seks, memang ada beberapa hal yang dianggap tabu oleh
wanita
. Misalnya saja, wanita merasa tidak sepatutnya berinisiatif mengajak pasangan bercinta. Wanita malu dianggap terlalu agresif.
Menurut Les Parrot, profesor psikologi di Seattle Pacific University dan penulis buku "Crazy Good Sex, justru kurang atau malah tidak berinisiatif dalam urusan seks adalah kesalahan terbesar yang dilakukan wanita.
"Kebanyakan pria merasa mereka terus lah yang selalu berinisiatif dan ini menimbulkan ketidakseimbangan dalam hubungan," ujarnya. Pada dasarnya pria pun sebenarnya juga ingin ingin dirayu atau dibujuk untuk bercinta oleh pasangannya.
Dr. Ruth Westheimer, terapis psikoseksual yang juga profesor di New York University menambahkan, pemikiran soal wanita yang kurang tertarik pada seks juga bisa membuat kehidupan seksual pasangan tidak memuaskan. "Pria kerap berpikir wanita kurang tertarik pada aktivitas seksual. Aku merasa itu tidak bisa dikatakan lagi sekarang. Menurutku, dalam urusan seks, wanita sama tertariknya seperti pria," jelasnya.
Asumsi 2: Pria Peduli Pada Penampilan Pasangannya
Memikirkan bagaimana penampilan Anda saat bercinta bisa membuat wanita tidak menikmati aktivitas seks yang sedang dilakukan. Hal itu pun bisa merusak kesempatan wanita meraih orgasmenya.
"Jangan pikirkan tentang lemak pada perut atau riasan pada wajah Anda," ujar Dr. Ruth. "Nikmati saja apa yang diberikan oleh pasangan. Anda harus rileks mendapatkan orgasme," tuturnya lagi.
"Pria ingin istri mereka membebaskan dirinya saat bercinta, dan hal ini tidak akan mungkin jika istrinya cemas akan penampilan fisiknya," tambah Les Parrot, profesor psikologi di universitas Seattle Pacific, seraya menekankan agar wanita lebih percaya diri.
Sementara menurut seorang antropolog yang juga penulis buku "Why Him, Why Her", Dr Helen Fisher, pria tidak memperhatikan setengah dari apa yang dikhawatirkan wanita. "Sangat luar biasa sebenarnya karena saat Anda merasa antusias, bersemangat dan bergairah, pria tidak akan memperhatikannya (kekurangan pada tubuh wanita)," jelasnya.
Fisher menambahkan ada penjelasan ilmiah soal kenapa pria tidak terlalu memperhatikan kekurangan pada tubuh wanita. Menurut teori Darwin, pria secara tidak sadar lebih tertarik melihat wanita yang bisa melahirkan bayi. Sejak jutaan tahun lalu, pria yang tertarik pada wanita subur dan bisa memiliki banyak anak serta berumur panjang. Sedangkan pria yang tidak tertarik pada wanita subur, umurnya lebih pendek.
Meski pada saat ini teori di atas tidak bisa dipakai, namun mekanisme tersebut masih berlaku. "Pria lebih tertarik pada wanita yang sehat, muda dan subur. Jadi ketimbang mengkhawatirkan bentuk pinggul dan panggul, wanita sebaiknya mengkwatirkan tingkat energi, antuasiasme dan ketertarikan mereka pada pria," saran Fisher.
Asumsi 3: Seks Itu Hal Biasa Bagi Pria
Menurut Westheimer, pemikiran kuno kalau wanita tidak tertarik pada seks atau bagi pria seks adalah hal biasa, perlu diubah. "Untuk beberapa pria, seks itu merupakan aktivitas yang penting," jelasnya.
Parrott menambahkan, cukup banyak penelitian yang mengungkapkan baik pria dan wanita sama-sama merasa keintiman seksual dalam sebuah hubungan pernikahan, bisa membuat mereka lebih bahagia. "Banyak penelitian yang dengan jelas membuktikan pasangan yang punya kualitas kehidupan seks terbaik adalah pasangan menikah," tuturnya.
Asumsi 4: Pria Selalu Siap untuk Seks
Tekanan hidup seperti urusan kerja dan tagihan, bisa membuat libido pria menurun. Hal itu tidak disadari cukup banyak wanita. Wanita merasa pria seharusnya selalu siap untuk bercinta. Sehingga saat si pria menolak atau merasa tidak tertarik pada seks, si wanita bisa sangat sedih atau marah.
"Wanita sadar kalau mereka sendiri juga tidak terus-menerus merasa tertarik pada seks, tapi tetap mencintai pasangannya. Namun saat pria melakukan hal serupa, wanita akan berpikir, si pria tidak mencintainya. Padahal ini tidak benar, si pria hanya sedang tidak ingin bercinta," urai Fisher.