Art Of War ,kitab Seni Berperang Ala Sun Tzu



Art Of War ,kitab Seni Berperang Ala Sun Tzu [ www.BlogApaAja.com ]





Sun Tzu adalah seorang filsuf praktis yang menulis The Art of War yang terdiri dari 7000 aksaraS pada kira-kira tahun 500 sebelum Masehi. The Art of War mungkin salah satu buku yang ditulis pada bilah-bilah bambu, karya yang diakui ini telah meraih reputasi internasional sebagai intisari strategi meraih kemenangan. Selama berabad-abad, The Art of War dijunjung tinggi oleh para ahli strategi Tiongkok maupun Jepang. Banyak pernyataan Mao diambil dari filosofi Sun Tzu. Sun Tzu adalah pendahuluan singkat terbaik untuk studi tentang perang, The Art of War memang naskah mendasar yang mantap tentang strategi.






Art Of War ,kitab Seni Berperang Ala Sun Tzu [ www.BlogApaAja.com ]
Art Of War ,kitab Seni Berperang Ala Sun Tzu [ www.BlogApaAja.com ]








"The Art Of War" atau "Seni Perang Sunzi"

(Hanyu Pinyin: S=C5=ABnz=C4=AD B=C4=ABngf=C7=8E) adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada abad ke-6 oleh Sun Zi(juga di sebut sebagai Sun Tzu). Terdiri dari 13 bab di mana setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal di luar negeri Tiongkok. Siapa yang menulis buku ini sampai sekarang masih diperdebatkan oleh para pakar sejarah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Sun Zi bukanlah nama asli penulis buku ini, melainkan julukan yang diberikan orang kepada penulis tersebut. Sebab, kata "Zi" pada nama Sun Zi sebenarnya digunakan untuk mengacu pada seorang filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai "filsuf Sun."






Buku ini juga menjadi salah satu buku strategi militer tertua di dunia dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer baik Dunia Timur maupun Barat, taktik bisnis, dan banyak lagi. Buku yang ditulis sekitar tahun 400-320 SM ini pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 716-735 M. Sementara itu, di Eropa, buku ini diperkenalkan oleh pada tahun 1772 oleh Jesuit Jean Joseph Marie, yang menerjemahkannya ke dalam bahasa Perancis. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten Everard Ferguson Calthrop pada tahun 1905, seorang kapten berkebangsaan Inggris. Pemimpin yang beragam seperti Mao Zedong, jendral Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, jendral Douglas MacArthur, Napoleon, dan anggota tertentu dari komando tinggi Nazi mengklaim telah menarik inspirasi Seni perang Sun Tzu dari pekerjaannya. Dan juga telah diterapkan untuk bisnis dan strategi manajerial.




Beberapa ayat dalam buku ini acapkali dikutip dan digunakan sebagai kata mutiara, misalnya beberapa ayat terakhir dari bab 3:

=E6=95=85=E6=9B=B0=EF=BC=9A=E7=9F=A5=E5=BD=BC=E7=9F=A5=E5=B7=B1=EF=BC=8C=E7=99=BE=E6=88=B0=E4=B8=8D=E6=AE=86=EF=BC=9B=E4=B8=8D=E7=9F=A5=E5=BD=BC=E8=80=8C=E7=9F=A5=E5=B7=B1=EF=BC=8C=E4=B8=80=E5=8B=9D=E4=B8=80=E8=B2=A0=EF=BC=9B=E4=B8=8D=E7=9F=A5=E5=BD=BC=EF=BC=8C=E4=B8=8D=E7=9F=A5=E5=B7=B1=EF=BC=8C=E6=AF=8F=E6=88=B0=E5=BF=85=E6=95=97

Jadi di sini dikatakan:

Ia yang mengenal pihak lain (musuh) dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan dikalahkan dalam seratus pertempuran. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) tetapi mengenal dirinya sendiri memiliki suatu peluang yang seimbang untuk menang atau kalah. Ia yang tidak mengenal pihak lain (musuh) dan dirinya sendiri cenderung kalah dalam setiap pertempuran.

Yang juga sering disingkat sebagai:

=E7=9F=A5=E5=B7=B1=E7=9F=A5=E5=BD=BC, =E7=99=BE=E6=88=B0=E7=99=BE=E5=8B=9D

Jika Anda mengenal diri dan musuh Anda, Anda tidak akan kalah dalam seratus pertempuran

Selain itu, ayat yang juga sering digunakan dalam kehidupan modern adalah:

=EF=BC=88=E6=98=AF=E6=95=85=EF=BC=89=E7=99=BE=E6=88=B0=E7=99=BE=E5=8B=9D=EF=BC=8C=E9=9D=9E=E5=96=84=E4=B9=8B=E5=96=84=E8=80=85=E4=B9=9F=EF=BC=9B=E4=B8=8D=E6=88=B0=E8=80=8C=E5=B1=88=E4=BA=BA=E4=B9=8B=E5=85=B5=EF=BC=8C=E5=96=84=E4=B9=8B=E5=96=84=E8=80=85=E4=B9=9F

(Jadi)bertempur dalam seratus pertempuran dan memenangkan seratus kemenangan bukanlah suatu cerminan strategi yang paling hebat. Kemampuan untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran sama sekali adalah cerminan strategi yang paling hebat.







Pelaksanaan perang adalah masalah yang sangat penting bagi bangsa.

Terdapat 36 ayat dalam kitab Seni berperang Sun Tzu :





1. Perdaya Langit untuk melewati Samudera. Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktiviti biasa sehari-hari.






2. Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao. Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.






3. Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.) Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (kerana kekuatan yang minima atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok pegawai musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.






4. Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga. Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.






5. Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merompak sebuah rumah yang terbakar.) Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.






6. Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat. Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melak


Sumber / Source

Follow On Twitter
CLOSE | OPEN
 
Artikel Up2Det || Kerja Keras Ngeblog || Artikel CP || Nge-Update || Capek Blogging || Blogging OH Blogging || Situs OKE || Info Up2Det..