Namaku Ratri, usiaku sekarang 24 tahun. Kisahcinta ini mungkin tragis, mungkin kalian menganggapku bodoh, tetapi aku inginmembaginya dengan kalian.
***
Aku jatuh cinta pertama kali saat duduk dibangku SMA, kelas 1. Pemuda itu.. sebut saja Yuda. Dia bukan tipe pemuda yangdisukai banyak siswi, aku juga tidak tahu kenapa bisa menyukainya. Mungkinsenyumnya yang hanya berbentuk lengkung kecil, mungkin suara tawanya saatberhasil mencetak gol ketika pelajaran olahraga, mungkin sikap diamnya,entahlah..
Waktu itu aku terlalu malu untuk mengungkapkanperasaanku padanya. Aku hanya bisa diam-diam memperhatikan. Aku suka denganwajah seriusnya saat mengerjakan tugas kimia atau matematika. Wajah dan senyumyang berhasil meluluhkan hatiku, membuatku selalu memikirkannya, tersenyumsendiri, membayangkan jika dia menggandeng tanganku dan hal-hal alami yang akandirasakan saat seorang gadis sedang jatuh cinta.
Semua terasaindah..
Walaupun hanyadalam anganku saja.
Bodohnya, aku tidak berani memberi sinyal rasasukaku. Kami hanya seperti teman biasa yang saling bercanda dan semua tampakbiasa. Padahal, sejujurnya aku ingin dia tahu perasaanku, dan berharap diamerasakan hal yang sama.
Ah cinta..mengapa begitu rumit?
Saat kelas 2 SMA, Yuda berpacaran denganseorang siswi yang satu kelas denganku. Jangan tanya betapa remuk hatikumenerima kenyataan tersebut. Bunga cintaku harus layu sebelum berkembang. Tidakada yang tahu perasaanku, bahkan ibu dan sahabat-sahabatku, semua aku pendamseorang diri. Aku berusaha menutup rapat perasaanku, menguburnya jauh-jauh.Tetapi tidak bisa, aku tetap menyukai Yuda, mencintainya sepanjang waktu.
Tahun demi tahun berlalu. Aku sudahmenyelesaikan kuliahku dan berpacaran dengan seorang pria baik. Anehnya, akumasih saja memikirkan Yuda. Seperti ada ganjalan aneh yang belum sempat akusampaikan padanya.
Kondisiku serba salah, hatiku masih mencintainya,aku ingin Yuda tahu bahwa aku menyukainya, itu saja. Aku ikhlas jika cintakubertepuk sebelah tangan. Aku hanya ingin melegakan hatiku, agar akumerelakannya. Tetapi aku tidak bisa melakukannya, aku sudah punya kekasih, danYuda.. tiga bulan lagi (saat aku menulis kisah ini), dia akan menikah.
Akumencintainya..
aku ingin diabahagia,
walaupun bukandenganku.
Hingga saat ini, dia tidak tahu bahwa akumenyimpan sepenggal hati untuknya. Biarlah.. mungkin kalian menganggap kisahini bodoh, tetapi aku tidak punya kuasa untuk memilih dengan siapa aku akanjatuh cinta.
Mungkin apa yang sering dikatakan orang-orangbenar adanya..
Cinta tidak harusmemiliki.
Sumber / Source